Di keheningan malam
Aku bertafakur sejenak
Aku serahkan diriku padaMu
Mengenang kembali dosa dan noda yang menyelaputi diri yang hina
Aku menangis dalam ketakutan
Aku mengaku sebagai pejuang di jalanMu
Aku bersemangat melaungkan kalimahMu
Aku kata itu dan ini
Tapi…
Aku terlupa..
Aku lalai..
Aku alpa..
Layakkah aku bergelar pejuangMu?
Hatiku lemah
Hatiku rapuh
Aku sakit ya Allah..
Aku sakit menahan betapa sakitnya hati ini..
Seringkali aku berfikir utk mengasingkan diri..
Seringkali juga panahan syaitan menembusi hati rapuhku..
“tinggalkan semua shbt2mu!! Kau tak bernilai lagi di mata mereka!!”
Itulah kata2 sang syaitan..
Pernah sekali..
Aku menangis dlm kesakitan yg amat..
Sehinggakan aku kata aku benci sahabatku!
Sehinggakan aku ingin pergi meninggalkan mereka
Biarlah mereka berjuang tanpaku
Aku tak bernilai di mata mereka!
Sungguh rapuh hatiku..
Terpedaya dengan hasutan syaitan
Aku berjuang melawannya
Aku letih..
Aku bosan..
Melalui perjalanan penuh berliku..
Dimana kesudahannya?.
Mengapa engkau begitu rapuh??
Jika ingin berjuang
Perlukan hati yg kuat
Agar mampu mengharungi segala mehnah dan tribulasi
Mengapa engkau begitu rapuh??
Hatiku yang mati..
Aku berusaha menghidupkan engkau kembali
Aku letih bertarung denganmu
Aku takut aku kalah pada akhirnya
Engkau semakin rapuh dari hari ke hari..
“biarkan!! Jgn dikenang lagi!!”
Itulah bisikan hatiku..
Yang mana itulah modalku
utk melawan kata2 syaitan yg tak jemu bertamu
Tapi..
Aku seakan2 tak mampu bertahan lagi..
Aku benci hatiku!!
Aku benci!!!!
Hatiku yg rapuh..
Perlukah aku menguncimu??
Biarkan engkau tak mempunyai apa2 rasa??
Kejamkah aku bila aku ingin menjadikan engkau sbg hati yg tak punya
Mata utk melihat
Telinga utk mendengar
Kejamkah aku??
Aku ingin sekali menjadikan engkau tak berperasaan
Aku letih melayan karenahmu
Biarkan aku sendiri..
Jgn pernah engkau menggangguku lagi!!
No comments:
Post a Comment